China Temukan Kasus Langka Golongan Darah P

Foto: Golongan Darah /Arie Pratama

 Jakarta - Dokter di China baru saja menemukan urutan nukleotida baru dari golongan darah langka P, yakni subtipe dari golongan darah P.

Melansir dari South China Morning Post (SCMP), urutan nukleotida yang sebelumnya belum diketahui ini ditemukan pada Sabtu (6/1/2024) lalu. Sampel ini diperoleh saat tes darah rutin di salah satu rumah sakit di Taizhou, Provinsi Jiangsu.

Sebagai informasi, nukleotida adalah salah satu dari banyak molekul kecil yang membentuk DNA dan RNA, yakni asam nukleat yang membawa informasi genetik.

Menurut laporan Modern Express Post yang dikutip SCMP, jumlah orang yang memiliki golongan darah P di China sangatlah langka, yakni hanya sekitar "12 belas kasus". Bahkan, laporan tersebut menyebut bahwa frekuensinya lebih rendah dari satu dalam sejuta.

Staf di Rumah Sakit Rakyat Taixing telah menyerahkan urutan genetik ke database urutan GenBank. GenBank adalah koleksi akses terbuka yang dikelola oleh Pusat Informasi Bioteknologi Nasional di Amerika Serikat (AS). Adapun, urutan tersebut kemudian diberi nomor seri OR900206 dalam database gen manusia.

Spesialis transfusi yang mendeteksi sampel langka tersebut, Cao Guoping, mengatakan bahwa temuan ini sangat penting bagi individu yang memiliki golongan darah langka. Sebab, deteksi dini dapat membantu persiapan diri untuk transfusi darah dan potensi krisis terkait kebutuhan darah.

Misalnya, golongan darah P hanya dapat menerima transfusi dari jenis yang sama, terutama selama kehamilan.

"Dalam kasus perempuan dengan golongan darah ini, keberadaan antibodi 'anti-Tja' yang menyerang plasenta secara langsung dapat menyebabkan keguguran berulang dan bayi lahir meninggal dunia," kata Gouping mengacu pada antibodi alami terhadap golongan darah P.

Apa Itu Golongan Darah P?

Menurut laporan SCMP, golongan darah P pertama kali ditemukan pada 1927. Sampel darah dapat dikategorikan menjadi lima subtipe, bergantung pada antigen pada permukaan sel darah merahnya.

Subtipe golongan darah P1 dan P2 lebih sering ditemukan dalam pengujian golongan darah P. Sedangkan, subtipe P1k, P2k, dan P sangat langka dan jarang ditemukan.

Dalam pengujian, golongan darah P lebih sering mudah terlewatkan karena tidak dapat diambil oleh reagen yang ada untuk golongan darah ABO dan Rh.

Sebagian besar penduduk dunia termasuk dalam sistem golongan darah ABO dan Rh. Namun, ada golongan darah lain yang kurang umum, seperti sistem antigen Hh/Bombay serta golongan darah P.

Golongan darah Rh null yang juga dikenal sebagai golongan darah "emas", tidak mengandung antigen Rh dalam sel darah merahnya.

Di China, darah dengan Rh-negatif juga dikenal sebagai "darah panda" ditemukan pada sekitar 0,4 persen populasi.

Lalu, sekitar 100 orang di China tercatat memiliki golongan darah Hh/Bombay.

Sumber: CNBC

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel